Rabu, 03 Maret 2010

PENCITRAAN PERUSAHAAN

Membangun corporate identity dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah mengajukan pertanyaan seandainya perusahaan kita diwujudkan dalam bentuk manusia, akan jadi seperti apakah dia? Apakah laki-laki atau perempuan, muda, atau separuh baya, moderen ataukah klasik, ramah ataukah bergengsi? Jawablah pertanyaan ini dengan tertulis, kemudian gali pendapat dari para karyawan. Pertanyaan ini mempermudah asosiasi dengan sekian banyak atribut kompleks dan budaya perusahaan yang ada.

       Langkah selanjutnya adalah menurunkannya menjadi spirit atau nilai-nilai dan melakukan komunikasi internal. Kita sangat sadar bahwa langkah terpenting adalah membuat karyawan internal memahami dan meyakini identitas yang telah dirumuskan. Tanpa adanya pemahaman dan keyakinan internal, hampir mustahil pelanggan akan menangkap nilai-nilai yang ingin disampaikan perusahaan.

     Apabila karyawan perusahaan telah memahami identitas ini, barulah identitas diungkapkan atau disampaikan kepada para pelanggan. Cara penyampaian identitas ini dapat dibagi menjadi hal-hal yang tangible (berwujud nyata) dan yang intangible (tidak berwujud nyata). Hal berwujud antara lain seragam karyawan, tampilan gedung, tata letak ruang tunggu, papan nama, dan lainnya. Sedangkan hal-hal yang intangible antara lain proses operasi yang menjamin kecepatan layanan, aturan-aturan internal yang meningkatkan keramahan garda depan, serta nilai nilai luhur dari karyawan.

     Pada akhirnya, pengukuran melalui riset yang akurat sangat dibutuhkan dalam rangka mencari apakah ada kesenjangan antara corporate identity yang diinginkan dengan hasilnya yang berupa corporate image. Pandangan ini yang nantinya digunakan untuk melakukan perbaikan program corporate identity tahun berikutnya.
     Contohnya adalah pada PT HM Sampoerna Selalu kreatif dan membuat inovasi baru menjadi ciri khas manajemen PT HM Sampoerna dalam memasarkan produk-produknya. Iklan-iklan unik yang ditampilkan diberbagai sudut kota di Indonesia misalnya, cukup menarik disimak. Meskipun dari semua itu menghabiskan dana cukup besar, tetapi hampir semua produk rokok HM Sampoerna meraih sukses di pasar. Itu merupakan strategi marketing yang kami lakukan di tengah menurunnya daya beli masyarakat,”kata Sandi Sugiharto, Senior Manager PT HM Sampoerna untuk produk Sampoerna Exclusive.


http://www.indofamily.net/
http://www.facebook.com/group.php?gid=195299615102

Tidak ada komentar:

Posting Komentar