Jumat, 16 April 2010

ANALISIS SWOT CAREFOUR INDONESIA


STRENGHT
1.       Pemimpin pasar( Market Leader)
2.       Keberanian untuk memasukan pasar  yang disuport oleh partner joint venture
3.       Kualitas toko yang tinggi dengan didasarkan pada basis pelanggan yang cukup besar
4.       Bisnis retail terbesar kedua di dunia dan bisnis retail terbanyak secara international
5.       Merk yang kuat diberbagai segmen pasar
6.       Pemimpin dunia didalam bisnis hypermarket
7.       Perkembangan e-commerce yang menjadi trend saat ini
Weakness
1.       Permintaan yang besar tergantung pada pasar
2.       Kurang memperhatikan aspek etika bisnis yang telah ditetapkan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)
Oportunity
1.       Memperluas area produk dan pelayanan melalui diperluasnya area layanan produk
2.       Pertumbuhan penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan mengkonsumsi barang secara instant
Threats
1.       Yang ancaman pasarnya tidak dapat mendukung lebih banyak outlet
2.       Krisis ekonomi global menyebabkan penurunan transaksi perdagangan
3.       Tidak diketahuinya pajak yang ditetapkan oleh tiap barang karena pajak dibebankan kepada perusahaan.
4.       Kerugian kompetitif yang diakibatkan oleh munculnya berbagai macam retail-retail baru



Sumber : Berdasarkan Diskusi Kelompok Kelas Kami 4eb07

Kamis, 08 April 2010

FALSAFAH PERUSAHAAN

Falasafah perusahaan adalah prinsip yang dipegang oleh perusahaan didalam menjalankan roda bisnis yang kemudian dijadikan acuan untuk membangun perusahaanya contohnya dapat terlihat dalam sejarah PT HM Sampoerna sebagai berikut.Sejarah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (PT HM Sampoerna) dimulai pada tahun 1913 oleh Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina. Ia mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek dan rokok putih secara komersial.

    Rokok kretek tumbuh populer dengan pesat. Pada awal 1930-an Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga dan perusahaanya menjadi Sampoerna. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks gedung yang telah terbengkalai di Surabaya. Bangunan tersebut kemudian direnovasi, dan dikenal sebagai Taman Sampoerna yang masih memproduksi SKT PT HM Sampoerna.

    Pada masa perang Dunia II dan penjajahan Jepang, Liem Seeng Tee ditahan dan usahanya ditutup oleh penjajah. Setelah perang berakhir, ia dibebaskan dan memulai usahanya kembali. Namun, pada tahun 1959, tiga tahun setelah Liem Seeng Tee wafat dan setelah perang kemerdekaan berakhir pada akhir 1950-an, perusahaan Liem Seeng Tee kembali terancam bangkrut. Pada tahun tersebut, Aga Sampoerna (putra kedua Liem Sieng Tee) ditunjuk untuk menjalankan perusahaan keluarga Sampoerna dan berhasil membangunnya kembali.

    Putera kedua Aga, yaitu Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi PT HM Sampoerna pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, PT HM Sampoerna berkembang menjadi perseroan publik dengan struktur perseroan moderen dan memulai masa investasi dan ekspansi. Dalam proses, PT HM Sampoerna memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia.

    Pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia (anak perusahaan Philip Morris International Inc.) mengakuisisi mayoritas kepemilikan PT HM Sampoerna.

http://www.facebook.com/group.php?gid=195299615102