Senin, 28 September 2009

Fenomena Bisnis Lebaran di Jalur Pantura

Assalamualaikum.wr.wb
Salam sejahtera kawan bagi semua yang baca artikel saya ini artikel ini saya tulis berdasarkan pengalaman selama saya melihat dan mempelajari aktivitas ekonomi disekitar jalan menuju kampung yang baru saja saya alami beberapa waktu lalu. Kebetulan tahun ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya yang membedakan adalah alat transportasi yang saya gunakan,pada tahun-tahun sebelumnya kalo mudik biasanya saya kalo gak naik bus y mobil pribadi bersama keluarga akan tetapi pada tahun ini saya mudik menggunakan sepeda motor yang telah banyak sekali memberi saya pengalaman dan pelajaran hidup yang luar biasa dampak pengaruhnya bagi pola pikir saya selama ini. Adapaun cerita ini saya paparkan dari sudut aktifitas ekonomi warga masyarakat di daerah pantura.
Pada dasarnya menjelang lebaran dan sesudah lebaran adalah menjadi waktu yang strategis bagi para pelaku usaha baik yang sudah lama menjalankan usaha tersebut maupun yang menjalankan usaha hanya pada saat lebaran saja alias musiman. Makin maraknya pemudik menggunakan sepeda motor membuat sebagian warga masyarakat khususnya warga PANTURA (Pantai Utara Jawa) dan warga masyarakat di jalur Selatan beramai-ramai membuka usaha dengan segmentasi para pemudik baik pemudik beroda empat maupun beroda dua. Hal ini tentunya tidak disia-siakan bagi warga masyarakat di kedua daerah tersebut untuk menjadikan sumber aset keluarga dengan menyediakan berbagai fasilitas bagi para pemudik diantaranya menyediakan fasilitas peristirahatan sampai rumah makan.
Rezekipun datang dari para pemudik tersebut. Ketika pemudik merasa lelah atau perut kosong bahkan sepeda motornya mengalami kerusakan maka para wargapun berbondong-bondong membuat usaha diantaranya Tempat parkir, Rumah makan, penjual minuman es buah es kelapa muda minuman ringan dsb,ada jga penyedia jasa service dan spare part ,tambal ban sering saya jumpai di sepanjang daerah itu.
Seperti seorang penjual es kelapa muda yang biasa menjual 1 buah kelapa berikut esnya dihari biasa dia menjual Rp 5000,- dan ketika lebaran tiba pedagang tsb mampu menjual dengan harga Rp6000,- kenaikan ini didasarkan karena naiknya permintaan konsumen ketika lebaran tiba. Pedagang tersebut mengaku lebaran menjadi waktu yang paling tepat untuk mengais rezeki lebih banyak ketimbang hari biasa.
Demikian lah sedikit pengalaman ini saya bagi dengan para pembaca sekalian semoga sedikit banyk memberi inspirasi bagi semua tidak hanya warga masyarakat di daerah pantura saja akan tetapi warga dimana saja bahwa lebaran memang waktu yang sangat tepat untuk membuat usaha selain yang saya sebutkan diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar